Saturday, 23 April 2016

Singkap Islam

Nak,
Sebuah surat pendek ini Ummi tulis untukmu. Sebuah surat sebagai bagian dari peringatan tepat satu tahun kelahiranmu.
Masih teringat dengan jelas, gugupnya Abimu karena akan menjadi seornag ayah. Masih teringat dengan jelas, betapa Ummi semakin berdebar-debar menahan sakit dan bahagia karena akan melahirkanmu. Lalu dengan bantuan dokter dan suster, engkau lahir ke dunia fana ini. Setelah sembilan bulan lebih engkau hidup dalam perut Ummi.
Hadirmu, memberikan sebuah kebahagiaan namun juga sebuah kekhawatiran tersendiri. Bahagia karena engkau adalah harapan Ummi dan Abi saat mengikrarkan berumah tangga. Khawatir karena Ummi dan Abi tidak bisa menjaga dan mendidikmu, serta menjadikanmu menjadi anak yang sholihah.
Hal itu membuat Ummi mengerti bahwa anak adalah titipan sekaligus ujian.Anugrah sekaligus cobaan.
Nak,
Ummi ingin memberitahu padamu, di hari ini, hari dimana engkau genap satu tahun, bahwa tidak akan ada perayaan ulang tahun untukmu, Nak. Maaf, tidak ada acara potong kue ataupun tiup lilin untukmu. Di hari spesialmu Ummi juga tidak membelikan kado untukmu, Nak.
Itu Ummi lakukan bukan berarti karena Ummi pelit atau tidak punya uang. Bukan pula karena Ummi tidak ingin berbagi kebahagiaan. Bukan itu.
Ummi bisa saja memberimu bingkisan setiap hari, tanpa harus menunggu setiap hari lahirmu. Ummi bisa mengajarkanmu berbagi pada orang lain tanpa harus menunggu momen spesial. Pun Ummi juga saban hari selalu mendoakanmu, bukan hanya satu tahun sekali. Karena memang sudah menjadi salah satu kewajiban Ummi untuk mendoakan dirimu, Nak.
Nak,
Ummi hanya ingin kamu mengerti bahwa tidak setiap hal di dunia ini perlu dirayakan. Senyum dan tangismu yang menghiasi rumah saban hari, adalah sesuatu yang harus selalu disyukuri.
Ummi ingin mengatakan padamu, Nak. Bersyukurlah setiap hari, setiap saat, bukan hanya satu tahun sekali ya. Hargailah prinsip orang lain, berbuat baiklah pada sesama manusia, dan yang lebih penting selalu jaga hubungan baik dengan Gusti Allah.
Ummi dan Abimu tidak mengenal perayaan ulang tahun, Nak, mohon dimaafkan. Tidak diajarkan dalam agama yang kita yakini.
Saat ini mungkin engkau tidak paham kata-kata Ummi. Engkau tidak mengerti. Namun kelak saat engkau dewasa, Ummi dan Abi yakin bahwa engkau akan mengerti.
Next
This is the most recent post.
Older Post

0 comments:

Post a Comment